Luwu Timur – Kebocoran pipa limbah PT Vale Indonesia di Luwu Timur mendapat sorotan dari Aliansi Media Jurnalis Independen Republik Indonesia (AMJI-RI). Lambannya penyampaian informasi dari pihak perusahaan dinilai tidak sejalan dengan prinsip keterbukaan publik yang seharusnya dijunjung tinggi.
Ketua Badan Otonom AMJI-RI, Muh Rafii, menegaskan bahwa peristiwa kebocoran limbah tidak bisa dianggap sepele, apalagi ditutupi dengan informasi yang setengah hati. Menurutnya, transparansi menjadi kunci untuk mencegah kecurigaan publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
“Kasus ini harus menjadi pelajaran penting. Kami mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten Luwu Timur juga lebih proaktif dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini penting, karena menyangkut keselamatan lingkungan dan hak publik untuk tahu,” ujar Rafii melalui sambungan telepon, Kamis (4/9/2025).
Rafii juga meminta agar rekan-rekan media ikut mengawal isu ini dengan pemberitaan yang berkesinambungan. “Kita tidak ingin ada peristiwa yang ditutupi dengan informasi jangka pendek, lalu dilupakan begitu saja. Media harus hadir sebagai pengawal kebenaran dan transparansi,” tegasnya.
AMJI-RI menekankan, keterbukaan informasi dari perusahaan maupun pemerintah daerah merupakan bagian penting dari tata kelola lingkungan yang akuntabel. Publik berhak mendapatkan penjelasan utuh dan langkah penanganan yang jelas atas kebocoran limbah agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari. (MP)