MATAPUBLIK-Luwu Utara – Pemerintah Desa Banyurip kembali menuai sorotan dari warganya, kali ini kabarnya bangunan sanggar tani desa banyuurip dialih fungsikan menjadi pos kamling, dimana di ketahui sebelumnya pemerintah Desa Banyurip sudah pernah di panggil pihak Tipikor Polres Lutra terkait dugaan penyelewengan dana sewa alat berat di proyek pembentukan jalan tani tahun anggran 2023 lalu.
Dari informasi yang berhasil di himpun Oleh awak media yang beredar di masyarakat bahwa kuat dugaan terjadi penyelewengan Anggran dana desa tahun 2023 berdasarkan hasil keterangan warga.
IS (42) Salah satu warga desa banyurip” Saya melihat Pemerintah Desa saya ada ketidak wajaran, sebab di tahun 2023 lalu ada satu item pekerjaan proyek bangunan yang judulnya Pos kamling dan diduga tidak wajar “Tandasnya.
Dimana bangunan Pos kamling tersebut dibangun berdasarkan azas manfaatnya namun nyatanya lokasi pos kamling yang di bangun pas berada di lorong pabrik Penggilingan Gabah milik Hj,Toyo, sala satu pengusaha Yang ada di kec. bone-bone, anehnya lagi bangunan itu ternyata di biayai oleh Hj,Toyo”Lanjutnya.
dirinya mengaku beberapa waktu Lalu bertemu dengan Hj,Toyo dia bercerita sambil sedikit mengeluh terkait dana yang dia gunakan untuk membangun Pos kamling ternyata pemerintah desa menggarkan sehingga dia mengeluhkan dan bercerita di depan saya ” Tutupnya.
Senada dengan penjelasan warga awak media mencoba mengkonfirmasi Hj,Toyo baik melalui telpon, juga berusaha menemuinya, namun Hj toyo belum mampu di konfirmasi, begitupun juga dengan kepala desa Banyurip Rahman yang saat ini belum memberikan keterangan secara resmi.
Lanjut dikonfirmasi pendamping Desa Banyurip juga ikut heran terkait hal ini, kok bisa seperti itu ada anggran nya kalau betul sanggar belajar itu di bangun oleh Hj,Toyo berarti sudah salah, nanti saya coba Tanya ke kadesnya dan itu bukan pos kamling tapi judul nya sanggar belajar” Terangnya.
Sementara dilokasi bangunan sanggar belajar terlihat sudah tertulis Pos kamling tidak sesuai apa yang di sampaikan oleh ibu pendamping desa.
Sebelum berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi kepala desa Banyuurip.(BR-Red)