MATA PUBLIK –MASAMBA – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mendapat sorotan dari aktivis Pemerhati demokrasi, pasalnya Indah dianggap menunjukkan contoh yang tidak baik bagi ASN dalam proses Pilkada 2024.
Reski Halim mengecam Bupati Luwu Utara (Lutra) atas pose foto mengangkat 4 jari yang beredar di Media sosial, diketahui foto itu saat Bupati hadir dalam acara warga di kecamatan Rongkong tanggal 26 Oktober 2024.
Menurut Reski, foto dengan mengangkat jari dengan salah satu warga adalah pelanggaran netralitas Pejabat Bupati dan wakil Bupati, mengingat Simbol 4 jari adalah simbol kampanye dari salah satu calon bupati dan wakil bupati.
Salah satu calon bupati Lutra menggunakan simbol 4 jari dalam berkampanye sesuai dengan nomor urut yang di tetapkan KPU yakni Muhammad Fauzi yang sapaan akrabnya Abang Fauzi, calon Bupati yang tidak lain adalah suami Bupati Luwu Utara yang masih aktif hingga saat ini.
“Tidak patut di contoh, Bupati Lutra tidak menempatkan dirinya hingga kami nilai telah mencederai demokrasi yang ada dan tidak patuh terhadap aturan di mana seharusnya indah putri Indriani harus mengambil cuti jika ingin ikut kampanye,” kata Reski ke wartawan, (29/10).
sesuai dengan Ketentuan kampanye oleh Kepala Daerah dan Pejabat sebagaimana pada ketentuan Pasal 53 ayat (1) PKPU Nomor 13 Tahun 2024.
Gubernur dan wakil Gubernur, bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota, pejabat negara lainnya, serta pejabat daerah dapat ikut dalam kampanye dengan mengajukan izin kampanye sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk harus memenuhi ketentuan:
Tidak menggunakan fasilitas dalam jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan bagi pejabat negara sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan dan Menjalani cuti di luar tanggungan negara.
Reski menambahkan, selain saat berpose bersama warga yang dianggap unsur kampanye, juga terlihat mobil dinas plat merah dengan kata lain fasilitas negara dan telah di gunakan untuk berkampanye.
“Hal ini adalah pelanggaran hukum dan tidak patut di pertontonkan oleh seorang pejabat daerah, padahal dikenal sebagai bupati cerdas, tapi kok terlihat tidak paham aturan,” tutur Reski.
“Harusnya Ibu Bupati menjalankan Amanah yang di berikan Rakyat sebagai pelayan daerah, yang harus fokus untuk melayani masyarakat bukan malah membodohi dan menghianati masyarakat luwu utara untuk kesekian kalinya dengan fokus memenangkan suami tercinta,” pungkas Reski Halim. (**)