Pembangunan Jalan Aspal Desa Patila Lukai Hati Warga Desa Bungadidi

banner 468x60

Luwu Utara – Salah satu pembangunan jalan aspal yang ada di Kabupaten Luwu utara tepatnya di Dusun Balotok Desa Patila Kecamatan Tanalili yang di anggap telah melukai hati warga Desa Bungadidi Dusun Ujung Tana dan warga Dusun Salusappang, Minggu (18/12/2024).

Menurut salah satu warga Desa Bungadidi “Asrul (31) warga yang ada di dua Dusun yang ada di Desa Bungadidi masyarakat sudah beberapa kali mengajukan permintaan pengerjaan jalan aspal melalui Musdes setiap tahunnya namun sampai hari ini tidak kunjung terealisi pasca kembali akan berakhirnya masa kepemimpinan Bupati Luwu Utara, justru ada dusun yang tidak meminta jalan aspal malah di lakukan pengerjaan jalan Aspal, perlu juga kita ketahui secara bersama bahwa dusun kami di Ujung Tana jauh sebelum terbentuknya Kab. Luwu Utara sudah ada perkampungan di wilayah ini, ini lah menjadi bentuk rasa ketidakadilan menurut kami yang sangat melukai hati warga desa Bungadidi,”Keluhnya.

banner 336x280

Desa Bungadidi sendiri memiliki banyak potensi sumber daya alam cukup melimpah jarak antara gunung dan laut sangat dekat yang belum dikembangkan secara optimal karena kendala konektivitas. Tidak hanya komoditas pertanian, perkebunan, perikanan yang menjadi produk unggulan di tingkat kabupaten tetapi juga keindahan alamnya, baik berupa pegunungan ataupun hamparan pantai terutama di kawasan pantai ujung tana yang cukup berpotensi menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Luwu Utara. Untuk itu perlu didukung dengan sarana prasarana jalan yang memadai, kalau alasannya mengenai Nomentklaturnya, justru kesannya ada Dusun yang tidak banyak penghuninya malah di lakukan pengaspalan jalan, ada apa,”Sedihnya.

Rispandi salah satu Aktivis yang ada di kecamatan tanalili ikut angkat bicara terkait pengerjaan jalan aspal yang ada di desa patila yang dugaannya sarat dengan kepentingan di mana di ketahui bahwa rencana pengerjaan jalan aspal yang ada di dusun baloto tidak pernah di bahas dalam musyawarah desa (Musdes) berdasarakan keterangan salah satu pejabat desa patila, juga terlihat di lokasi dusun balatok hanya beberapa rumah saja sehingga kesannya malah seperti pembangunan jalan aspal hanya menuju kebun saja,  apakah di sana ada kebun pejabat negara,” Tanyanya,

Rispandi menambahkan bidang infrastruktur harus di perhatikan asas manfaatnya, mana yang benar benar prioritas, juga berdasarkan aspirasi Masyarakat contoh melalui musyawarah desa (Musdes) misalnya, yang bisa menjadi acuan bagi pemerintah dalam rangka melaksanakan percepatan pembangunan dan mewujudkan kesejahtraan di masyrakat,”Lanjutnya.

Menurutnya, aspirasi atau usulan masyarakat harus bisa dijadikan prioritas pembangunan, karena pada dasarnya aspirasi yang disampaikan berdasarkan fakta lapangan mana yang benar-benar yang dibutuhkan.

“Aspirasi yang disampaikan warga yakni terkait infrastruktur baik jalan dan drainase sektor sosial di masyarakat benar benar prioritas,”Tutupnya.

Sebelumnya kepala dinas PUPR kab.Luwu Utara di konfirmasi via whatsapp namun belum memberi keterangan resmi terkait pembangunan jalan aspal yang ada di desa patila.

(Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *